kemarin,
ketika aq akan melangkah pergi
kau pegang tangan qu,
merayu,
'jangan pergi dari ku'
semalam,
saat aq menangisi keberadaanmu yang jauh disana,
kau berbisik,
'aq juga merindukan semua belaianmu'
pagi ini,
saat hatiku tergores luka oleh sebuah penantian panjang,
kau mendekap dalam angan seorang pencinta,
'jangan tangisi takdir hanya karena ini'
saat ini,
saat aku mengangkat kepala
mencoba memenjarakan rindu yang kian menangis
mengerat seluruh cinta yang telah terbina dari godaan waktu berkepanjangan
aq hanya bisa menggenggam hati yang telah berdarah ini,
sambil berbisik ke telingamu,
'aq hanya mencoba arti dari setia,
jika memang ini yang dinamakan setia,
lalu,
bagaimanakah cinta menghargai seluruh pengorbanan qu?'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar