Jumat, 18 April 2008

Setumpuk Duka Di Mata Rembulan part.1

Aku menatap rembulan, yang malam ini memberi sinar redup di permukaan bumi. padahal, malam ini begitu cerah. tak ada mendung ataupun gerimis yang turun. hanya angin, yang berhembus pelan. seolah mengerti keadaan rembulan yang sedang tak ingin bercanda dengannya. ataupun, membalas gurauan2 sang angin.
aku tercenung. heran bercampur gundah. kenapa? kenapa rembulan? tidakkah kehadiranku disini cukup untuk membuat malam yang kau lalui menjadi cerah? atau mungkin, engkau telah bosan dengan kehadiran2ku yang hanya memberimu bertumpuk masalah? ah, rembulan...seharusnya saat ini kau sudah mendengarkan rentetan ceritaku. atau mungkin seharusnya saat ini telah ada solusi yang kau tawarkan padaku sebagai jalan keluar dari segala permasalahan. kenapa rembulan? katakan padaku,mungkinkah saat ini engkau tengah kalut dengan semua permasalahan anak manusia?
adakah terlihat dimatamu kalau di sudut dunia sebelah timur seorang anak manusia telah membuatmu bersedih karena penderitaannya? atau disebelah selatan, seorang anak manusia telah melakukan kejahatan yang sesungguhnya bukanlah inginnya? atau mungkin seorang ibu telah kehilangan anaknya karena perang atau konflik apapun yang menimbulkan pertumpahan darah? ingin saat ini aku mendekapmu rembulan. ingin kutunjukkan ketulusan hatiku. tolong bicaralah padaku.......



bersambung..........

Tidak ada komentar: