Senin, 17 Maret 2008

Rembulan Yang Kesepian

Sayup malam termakan sepi malam yang mencekam......
Bila rembulan hadir disini,
kan kutanya mengapa hati ini begitu gelap.........
Tak ada sinar yang mampu membangkitkan gairah hidup di setiap angan........

Malamku bertabur duka tanpa mampu aku mencegahnya...
Mengapa dunia serasa hampa saat malam tiada sinar bulan?
Mengapa dunia seakan terpana oleh gemerlap bintang yang tiada seindah rembulan?
Tak mampu aku berdiri di kegelapan dunia yang kian mencekam...
Mungkinkah semua berakhir dengan penderitaan dalam kegelapan sang rembulan?
Aku tak sanggup lagi menangis,
Aku tak sanggup lagi berduka,
Dan aku tak sanggup lagi berkata,
Ah....
Adakah seseorang disudut dunia bagian lain yang memberikan pelita untuk jalanku?
Atau harusku menunggu sang rembulan bangkit dari kedukaan?
Dunia hilang dalam pandangan.....
Mata ini kabur....
Oleh buliran air yang kusebut air mata...............

(Untuk sang sunyi, yang selalu hadir ketika aku melangkah seorang diri....)

Tidak ada komentar: